Monday, January 3, 2022

Selisih Ongkir Shopee

Pengalaman memang sangat berharga.  Maka pengalaman hari ini menghabiskan banyak biaya. Sebagai seorang seller online shop yang sudah menekuni dunia per-online-an selama hampir 10 tahun, saya mungkin sudah sombong.  Merasa memahami jual beli online di marketplace orange dengan sangat baik. Nyatanya pada hari ini saya mesti membayar kesombongan itu dengan 9 lembar merah gambar soekarno-hatta.

Kesal, marah, serasa tertipu. Tapi pihak mereka punya alasan yang tidak bisa saya sangkal, meskipun terasa tidak masuk akal.


Jadi, empat hari lalu toko orange kami dapat pesanan senilai Rp 1.500.000. Seneng dong, apalagi masa pandemi gini banyak penjualan yang macet. Tak perlu waktu lama, pak bojo proses pesanan. Karena kebetulan stok barang ada di Kudus, pesanan juga langsung ke ekspedisi sicepat di kota yang sama meskipun alamat toko kami ada di Jepara. Dan disinilah awal mula celah menyebalkan yang terjadi.


Sistem toko orange melampirkan hasil penjualan dengan biaya ongkir dibebankan ke seller. Sontak kami kaget. Pasalnya seminggu yang lalu pembeli tersebut pernah membeli barang dengan jumlah yang sama dengan transaksi kedua ini. Dan tidak ada potongan biaya ongkos kirim yang ditanggung seller.

Kami sempat mendatangi jasa ekspedisi terkait untuk meminta kejelasan. Tapi mereka meyakini sudah menginput data dengan benar. Berkali-kali kami chat CS shopee tapi tak ada solusi. Dan mereka menutup aduan dengan menyalahkan kami karena tidak mengirim barang di lokasi yang sama dengan alamat toko.


Memang benar kami bisa disalahkan untuk itu. Tapi saat dikalkulasi, selisih biaya ongkir antara Jepara dan Kudus hanya seratus ribuan. Sedang ongkir yang ditarik shopee sampai 900 ribu lebih. 

Kenapa kami tidak protes lagi? Mungkin ada yang berpikir begitu. 

Masalahnya setelah saya cek ongkir real dari aplikasi sicepat sendiri memang sampai 1 juta lebih. Sehingga kami tidak punya argumen untuk debat lebih jauh. Dan ternyata keteledoran kami dimanfaatkan pihak marketplace untuk melempar beban biaya pengiriman.


Kami sudah menyerah untuk melanjutkan percakapan dengan CS shopee. Sampai ada teman yang menyarankan menghubungi pembeli dan mengajaknya kerjasama untuk komplain dan  menarik dana ke akun shopeepay. Saya yang tak pernah punya pengalaman kerjasama dengan pembeli akhirnya nekat untuk mencoba. Dan beliau memang orang baik , sehingga mau meluangkan waktu dan pikiran untuk masalah ini.

Tapi untung tak bisa dicari, malang tak bisa ditolak. Saya salah memilih untuk 'mengembalikan dana saja'. Karena belum ada pengalaman dengan ajuan pengembalian dana, saya pikir pilihan itu sudah tepat. Nyatanya shopee memotong saldo penjualan saya yang masih mengendap di aplikasi untuk diberikan kepada pembeli yang mengajukan komplain. Menurut teman, kami seharusnya mengajukan retur barang agar saldo masuk utuh. Tapi nasi sudah jadi bubur. Dana 900 ribu itu memang bukan rezeki kami. Maka entah bagaimanapun caranya berusaha, ia tak kan kembali.



Load disqus comments

0 komentar