Layangan putus akhir-akhir menjadi perbincangan banyak orang. sebuah film yang diadaptasi dari novel dengan judul yang sama. drama tersebut mengisahkan rumah tangga yang kandas akibat orang kedua. Saya agak menyayangkan adegan-adegan vulgar dari drama tersebut. Tapi tidak sepenuhnya salah karena drama ini tentang kehidupan pernikahan, tentu sasarannya adalah emak-emak. Meskipun saya hanya menonton cuplikan dramanya, tapi saya dapat melihat betapa apiknya akting para pemain.
Namun saya bukan penonton setia meskipun termasuk fans Reza. Untuk jalan ceritanya saya hanya melihat sekilas dari postingan orang-orang. Meskipun drama ini jadi perbincangan hangat di tengah naiknya harga minyak yang melambung tinggi. Saya masih enggan menonton full. Bagi saya akting Reza Rahadian selalu menggugah hati. Agaknya bisa membuat kebaperan saya meningkat tajam. Alih-alih terhibur malah merusak mood di rumah. Selain itu, banyak yang dirubah dari isi novelnya. Seperti profil mas Aris dan Kinan yang lebih agamis tapi tidak digambarkan seperti itu dalam drama. Juga perilaku kumpul kebo Aris dengan Lidya yang tentu tidak sama dengan novel aslinya.
Saya tidak hendak menyalahkan jalan cerita yang diubah. Hanya secara pribadi jadi kehilangan perasaan yang mendalam dari isi novel yang pernah saya baca. Saat membaca cerita aslinya, saya ikut menangis karena bisa merasakan isi hati penulis. Mungkin karena novelnya berdasarkan kisah nyata, maka ada luka yang disematkan dalam setiap jalan cerita.
"Kehidupan pernikahan tidak selalu indah"
Itu salah satu pelajaran yang bisa dipetik. Suka nya banyak tapi duka nya juga tak kalah banyak. Maka kita harus selalu siap menghadapi problematika dalam rumah tangga. Aris dalam kisah nyata yang mempoligami Kinan tentu tak bisa dianggap sepenuhnya salah. karena poligami itu halal. Hanya saja poligami seharusnya bukan hal yang digampangkan para pria. Apalagi sampai meruntuhkan pernikahan yang pertama. Harusnya kehidupan yang dibina diawal masih langgeng tapi malah jadi tercerai berai. Dan lagi-lagi anak yang menjadi korban keegoisan orang tua. Itu menandakan Aris sebagai pemimpin telah gagal. Ia benar-benar menjadi contoh bahwa poligami tidak sepatutnya dilakukan dan telah disalahgunakan.
0 komentar