Wednesday, January 19, 2022

Minat dan Bakat

Hari ini pesanan anak sulung buat bikin rok dari kain sarung sudah beres. Berasa melakukan prestasi besar. hehe. Tapi saya sadar diri kok kalau menjahit dan membuat kerajinan tangan itu bukan passion saya. Meskipun sempat tergila gila buat belajar merajut, menyulam, menjahit tapi hasilnya tidak ada yang memuaskan. Kalau menjahit masih ada hasilnya ya diantaranya bikin pouch dari kain perca, daster anak dan yang ketiga ini rok dari sarung. bahannya gratis semua. tapi alatnya ini yang gak gratis. modal yang saya keluarkan untuk punya mesin jahit portable sampe 1,6 juta. Bukan hal yang sia-sia sih, hanya saja manfaatnya agak kurang. Saya tidak ada kesempatan buat ambil kursus, belajar otodidak kok hanya bisa alakadarnya. Agak sayang sama mesinnya nih.

Berkali-kali saya mencari minat bakat tapi tidak ada yang benar-benar cocok dengan diri. Belajar fotografi tapi mata saya kurang tajam dalam menilai estetika dari objek yang hendak dipotret. Belajar merajut tapi baru dapat sampai pola rantai,kok sudah bingung benangnya mau dikait ke mana. Lha kalau yang menyulam malah parah lagi, Baru mulai urek-urek media kainnya untuk digambar kok sudah tidak percaya diri. haha

Makanya berhasil menjahit rok kayak menang lomba aja. Bahagianya tiada terkira. Rasanya mau buat pengumuman ke seluruh dunia.

Sempat berpikir kalau saya ada bakat masak, tapi belum pernah menggabungkan rasa dan bentuk yang indah. Misalnya saya pernah bikin kue, rasanya sudah endulita tapi bentuknya seperti gunung meletus. bikin pempek malah sebaliknya, bentuknya sudah bagus tapi dalamnya belum matang atau malah keras. Butuh percobaan dan usaha yang keras kalau mau masak. Untung anak-anak selalu mencintai masakan ibunya. Jadi aman dan damai. Karena sering keasinan saat masak makanan berbumbu maka saya cuma belajar masak  makanan yang disukai anak-anak dan suami.

Belajar hal yang baru bukan sebuah kesia-siaan. Tapi kalau bisa menemukan passion, tentu hasilnya akan lebih luar biasa. Saat ini sedang tertarik dengan dunia editing. Dari edit video, edit gambar dan masih sibuk menambah kosa kata buat menulis. Belum menyerah kalau untuk belajar menulis. Meskipun otak sudah ngos-ngosan kalau kata yang keluar sudah mencapai 300 kata. Maka lewat KLIP,  saya ingin bisa istiqomah menulis. Apakah passion saya menulis? Entah juga ya.. yang pasti, bagi saya menulis itu merekam jejak pikiran dan mengeluarkan perasaan yang tersimpan. Itu juga sebagai media self healing dari luka lama. Kalau edit video baru saja jadi hobi karena pesanan pak bojo untuk buat channel youtube. Jadi saat ini saya masih mencari, apa dan bagaimana bisa menemukan minat bakat diri sendiri. Sehingga esok hari tidak bingung mencari minat dan bakat buah hati.

Load disqus comments

0 komentar