Saturday, February 5, 2022

Pernikahan dan Kemubadziran

Jangan menikah dengan gengsi. Begitu nasehat ku kepada pemuda 20 an itu. di masa sekarang contoh real sebuah kemubaziran yang hakiki selalu ditampilkan para selebriti. Menikah dengan kemewahan dan kemubaziran. Mereka melakukan itu seringkali dengan bantuan sponsor. Pesta megah selama berhari-hari. Dengan segala kegemerlapan dunia ditampilkan. Bagi anak muda jaman now, semua tampak indah, dan sangat menarik untuk ditiru. Menikah di gedung atau tempat yang indah seperti pantai. Pakaian pengantin yang indah. souvenir yang dibagikan tapi minim manfaat. Buat apa? hanya niru artis. kemewahan yang sia-sia.


Bagi sebagian orang yang memang dari kalangan hartawan, mungkin hal semacam itu diperlukan untuk memantaskan tamu yang akan hadir. Tapi bagi kalangan menengah kebawah yang apa-apa masih minta dirawat orang tua, itu perilaku pemborosan. Menikah hanya sehari tapi menghabiskan dana bertahun-tahun. Kita mungkin tidak bisa meniru sayyidah Fatimah dengan segala kesederhanaannya. Bahkan mas kawinnya hanya cincin besi pun ia terima. jika kita lakukan di masa kini akan dihina dan dihujat tetangga dan keluarga sekampung.Tapi kita pun tidak memerlukan pernikahan yang wah tapi hutang menumpuk seperti gunung. 


Bukan berarti menikah itu tidak boleh pesta. Tentu sangat boleh. Tapi masyarakat masa kini itu aneh. Setiap hendak melakukan acara pernikahan hutang sangat banyak dan berharap akan balik modal dari sumbangan tamu. Itu pesta nikahan apa ajang cari amal. Yang namanya walimah itu syukuran akan pernikahan yang suci. Harusnya diselenggarakan sesuai kemampuan tuan rumah. bukan bermodal hutang sana-sini yang berakhir boncos dan menyusahkan banyak pihak.


Pesta pernikahan hanya terjadi sehari, tapi kehidupan setelah pernikahan akan terjadi selamanya. Dan modal yang dibutuhkan untuk menjalani kehidupan itu lebih banyak. Jangan sampai saat acara mewah tapi pasca nikah malah tidak bisa makan. Itu namanya memilih kerusakan. Setelah menikah pasangan suami istri haruslah hidup mandiri. Cari tempat tinggal sendiri selagi orang tua memang tidak butuh untuk ditemani. Yang tadinya makan sendiri harus belanja makanan untuk berdua. Segala sandang,papan, pangan hak finansial istri akan menjadi tanggungan suami. Maka sedari dini sebelum menikah harus cerdas secara finansial. Dan tentu harus paham agama sehingga tidak salah kaprah dalam menjalani hidup.

Load disqus comments

0 komentar