Saturday, January 25, 2020

Seorang ibu tak boleh sakit


Itu bukan aturan wajib, tapi terasa seperti kewajiban. Karena ibu harus senantiasa memastikan anak-anaknya sehat maka ibu tidak boleh sakit. Tapi lelah pun tetap hadir menyapa jua. Setelah satu Minggu berkutat dengan 3 gadis kecil yang demam, tubuh ini jatuh pada titik terlemahnya. Pusing, mual, dan badan pun terasa sakit semua. Meskipun saya adalah ibu, saya tetaplah manusia yang lemah.
Pada kondisi ini, jadi teringat ibu saya. Ia begitu kuat. Tak ada kata lelah, apalagi sakit. Sebelum pagi semua masakan terhidang. Siang hari mesti membersihkan rumah dan berkutat dengan dapur. Padahal di masa beliau muda, masih harus menggunakan kayu bakar. Belum lagi kerepotannya merawat dan mendidik 7 orang anak.
Read more

Wednesday, January 22, 2020

Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat

Saya sebenarnya tidak tertarik dengan buku ini. Hanya saja insting bakul saya muncul saat melihat penjualan yang besar. Hal itu menggelitik rasa keingintahuan terhadap isinya. Meskipun biasanya buku motivasi ya isinya terlalu mbulet untuk dicerna. Saya paksakan diri membacanya. Sebenarnya belum selesai dibaca saat tulisan ini dibuat. Baru sampai bab pertama, dan sudah membuat saya ingin tertawa.
Rasanya aneh saat kita diminta untuk "Jangan Berusaha". Padahal kita hidup ya ingin menjadi atau melakukan sesuatu. Tapi sebenarnya penulis hendak mengajak kita menerima diri sendiri, agar tidak terbebani dan menjadi orang lain. Apalagi di masa kini tekanan untuk menjadi orang lain sangat besar. Bukan hanya berasal dari orang sekitar. Bahkan dari media elektronik yang kita miliki. Sehingga kita selalu merasa kurang,selalu  merasa tidak puas.

Saya tidak bisa membahas banyak isi buku ini. Karena seperti yang saya bilang, buku motivasi itu njlimet untuk dibaca. Jadi saya belum bisa melahap semua isinya. Satu-satunya buku dengan tema serupa yang pernah tuntas saya baca hanya milik Dale Carnegie. Kalau tidak salah judulnya How influence people. Entah kenapa saat itu saya doyan. Mungkin pada masa itu saya tau sakitnya dibully dan diabaikan. Makanya ingin bisa mempengaruhi orang lain, Ingin disukai. Tapi dari semua pembahasannya pun saya cuma ingat satu hal. Salah satu cara menguasai lawan bicara kita adalah mengingat nama mereka. Dan saya buruk sekali dalam hal itu.

Kembali pada karya best seller Mark Manson. Saya belum bisa mengulas apapun. Hanya menyarankan jika kamu merasa sering terbebani dengan standar orang lain seperti cantik yang begini, kaya dengan memiliki ini, atau segala hal yang membuat kamu merasa rendah diri, buku ini mungkin bisa menjadi pilihan. Tapi kamu mesti baca dengan tenang untuk benar-benar memahami isinya. Apalagi Mark sendiri membuat cerita dengan latar kehidupan sosial di sana yang tentu berbeda dengan kehidupan di sini. Belum lagi karena ini buku terjemahan, ada beberapa kalimat yang kerap tidak enak dibaca. Tapi sekilas buku ini bagus untuk dimiliki. Apalagi kita diserang virus latah. Juga media sosial yang sibuk dengan pamer. Paling tidak buku ini bisa mengalihkan diri dari postingan orang yang tidak bermanfaat.


Read more

Tuesday, January 21, 2020

Menu Sehat Bunda Cekatan

Setiap Selasa dikejar deadline bunda cekatan. Dasarnya saya yang lelet. Mau nulis apa bingung. Meski sudah naik level dari telur menjadi ulat. Tapi saya masih belum cekatan juga. Makanya dikejar-kejar deadline. Huhuhu.

Kami bebas mau belajar dari mana. Begitu kata Bu Septi dan pak Dodik. Makanya tugas ini untuk menguatkan diri bahwa apa yang kita pelajari benar-benar kita inginkan dan menyenangkan. Untuk kali ini saya pilih belajar menu sehat. Dulu sempat belajar food combining. Sebuah pola makan untuk memisahkan Karbo dengan protein hewani. Memang badan saya terasa nyaman tapi saya susah konsisten. Makanya jadi keteteran, akhirnya balik lagi makan seperti biasa. Padahal saya setahun lho sarapan buah dan memisahkan Karbo dan prot-hew. Tapi tetep ambyar.

Kali ini saya mau belajar lagi. Dengan modal buku menu sehat dari bidan Leni juga buku food combining Andang Gunawan maupun Erikar Lebang. Saya belajar makanan apa yang saya dan keluarga butuhkan. Terutama kebutuhan kalori anak-anak. Yang merepotkan adalah menghindari makanan berminyak. Meskipun minyak sawit banyak tidak sehatnya, tapi itu jadi menu termudah dan disukai keluarga. Repot juga ya. Memang merubah kebiasaan ini tidak mudah. Maka saya perlu memperluas ide menu sehat setiap hari. Beruntung jaman internet seperti sekarang semua tinggal klik. Saya jadi mudahkan dengan aplikasi Cookpad. Semu menu masakan bisa dicari. Bahkan kita pun bisa berbagi ide dan kreasi.



Read more

Thursday, January 16, 2020

Masak Nasi

"Jangan bergantung pada listrik". pesan emak saat saya hendak menikah. Apalagi soal masak-masak. Itu petuah tampak sepele tapi bermanfaat benar kalau musim hujan dan mendadak listrik mati sedangkan magic jar lupa dinyalakan. Maka proses belajar memasak nasi menjadi tantangan tersendiri sebelum melepas masa lajang. Tampaknya tidak penting, tapi karena pelatihan seperti itu membuat saya bertahan saat menghadapi hal sulit apalagi saat ada rombongan tamu yang mesti disuguhkan. Memasak dengan magic jar hanya menampung maksimal 2 kg. Tapi dengan kompor, 5kg bisa saya masak sekali saja.

Awalnya itu berat. Dari yang gosong lah, kurang air lah, bahkan jadi bubur pun pernah. Tapi memasak adalah perpaduan antara seni dan pengalaman. Maka segala rangkaian eror itu membuat saya berhasil menanak nasi dan menemukan kenikmatannya.



Read more

Wednesday, January 15, 2020

Masak dan Seni

Memasak Adalah perpaduan dari seni dan pengalaman
Entah sejak kapan memasak itu terlihat menarik. Yang teringat saat kecil, salah satu anime favorit saya adalah Master Cooking Boy karangan Etsushi Ogawa. Tokoh utamanya Liu Mao Xing, seorang bocah laki-laki yang ingin menjadi koki terhebat. Saya jadi lapar kalau lihat Mao Xing masak. Dia keren banget. Padahal itu cuma kartun. (Meskipun begitu, Mao Xing tetap tidak akan bisa menggeser Shinichi Kudo dalam hati saya) Eaaa…
Salah satu hal menarik yang saya pelajari dari manga tersebut, setelah mencicipi masakan dan ingin merasakan makanan yang lain, kita harus menetralkan lidah dengan minum air putih dahulu. Dan itu berguna sekali. Sayangnya anime tersebut tidak tayang sampai tamat. Entah kenapa. Pun tidak banyak yang ingat.

Pada 2003 muncul drama keren dari negeri ginseng yang menyuguhkan masakan lezat. Tokoh utamanya Dae Jang Geum Yang diperankan oleh Lee Young Ae. Sampai sekarang saya masih suka mengulang drama ini hanya untuk melihat suguhan lezat yang ia masak saat kontes memperebutkan posisi dayang utama dapur kerajaan. Banyak hal menarik saat Jang Geum masak. Bagaimana ia berkreasi dengan bahan seadanya. Salah satunya saat ia kehilangan tepung untuk membuat pangsit. Ia tidak kekurangan akal dan menggantinya dengan kubis atau kol. Dan tentu masih banyak hal lain yang bisa membuat perut saya kelaparan.

Saya cukup suka drama Korea Saeguk atau kerajaan. Apalagi kalau tokoh sentralnya perempuan. Mereka seringkali menggambarkan perempuan-perempuan kuat dan cerdas. Tidak seperti drama di negeri saya sendiri yang mana banyak tokoh utama perempuannya mudah ditindas, sering menangis dan butuh dikasihani. Beberapa kali saya menonton drama Korea tidak seperti itu. Apalagi yang berlatar sejarah. Seperti Dong Yi dan selir Hui Bin yang perang politik saling menjatuhkan. Atau tokoh jenius macam Jang Geum yang menguasai dunia memasak dan menjadi dokter terbaik. Dan masih banyak lainnya. 

Kembali soal masak memasak. Saya bingung juga sebenernya ini nulis apa. Mumpung lagi ada mood menulis saja. Setelah sedikit cuplikan karya seni yang berhubungan dengan memasak dari negeri tirai bambu dan negeri gingseng, saya juga mau merekomendasikan karya anak bangsa sendiri. Berhubung saya suka jalan-jalan ke Webtoon, saya menemukan komik karya Dito Satriyo. Namanya Jajan Squad. Ini keren banget. Kamu bisa nostalgia dengan jajanan jadul yang sulit ditemukan seperti es kue atau es gabus. Atau melihat makanan khas dari berbagai daerah di Indonesia macam soto Padang, rujak cingur, dan lain sebagainya. Gambarnya bagus. Idenya enggak pasaran. Jalan ceritanya juga enak dinikmati. 
Satu lagi buatan anak bangsa dengan judul Diner With Philosophy. Penciptanya A.Pradipta. Meskipun belum masuk resmi atau Webtoon official, tapi kamu bakal ketagihan dengan menu ala warung tenda seperti gado-gado, teh uwuh, dan lainnya. Banyak falsafah hidup yang dikemas apik dalam setiap cerita. Gambarnya bagus. Ide yang diusung unik. Yang pasti karya anak Indonesia harus kita dukung bersama.





Read more