Saturday, June 2, 2018

Pasang Ayunannya Bi

Sampai lelah saya mengikuti anak-anak mondar-mandir ke rumah tetangga karena mereka ingin mencoba main ayunan disana. Ada rasa malu dan tak enak juga karena sering mampir.
Akhirnya saya mencoba bicara dengan Mariyah.
''kak, kita bisa setiap hari ke rumah orang." Kata ku tegas.
"Kan cuma sebentar Ummi." Jawab nya.
"Tapi itu ganggu orang lain, nak"

Wajahnya cemberut. Meskipun ia sadar ucapan ku benar. Sebagai ibu, aku bisa memaklumi kenapa ia tertarik dengan mainan itu. anak-anak lain sudah biasa memainkan nya di sekolah mereka, tapi tidak dengan Mariyah, ia hanya bisa memandangi ayunan itu dari balik gerbang sekolah. Pun saat ke taman bermain, ia selalu gagal mencicipi ayunan karena ada saja anak yang menaiki nya.

Tak tega rasanya melihat ia terus bersedih. Bisik-bisik ku ucapkan ide untuk membantu senyumnya kembali.
"Bilang pada Abi, pasangke ayunan Bi." Katanya memelas.

Abi nya tak segera mengabulkan keinginan Mariyah, tapi membuat perbincangan singkat denganku. Dan akhirnya bujukku membuat nya setuju.
Esok harinya kami mengambil karet ban untuk membuat ayunan di depan rumah. Sambil merelakan talk jemuran yang saya miliki.
Kedua mata anak-anak itu berbinar. Dengan ragu-ragu dan bahagianya mereka memainkan nya.


#day8
#gamelevel7
#semuaanakadalahbintang
#institutibuprofesional
#kelasbundasayang
Load disqus comments

0 komentar