Kelahiran keempat yang menakjubkan. Mungkin karena sudah keempat kalinya maka prosesnya teramat mudah dan cepat. Padahal saya sempat khawatir akan terjadi drama kelahiran seperti yang sudah-sudah. Tapi setelah kontraksi palsu selama sebulan, saya bisa melahirkan dengan kurun waktu setengah jam saja. Bahkan sebelum ke klinik saya masih sempat membuat sarapan roti bakar untuk anak-anak.
Bagi sebagian orang itu hal biasa. Kontraksi hebat lalu melahirkan. Tapi bagi saya yang empat kali mengalami kesulitan, ini adalah anugerah . Tak perlu menginap di klinik, tak perlu obat induksi karena pembukaan lambat. Dan mendapat jahitan yang sedikit. Itu hal yang amat saya syukuri. Anak yang terlahir dengan mudah mengingatkan saya pada cerita orang tua pada jaman dulu. Mereka yang melahirkan sendiri di rumah dan beraktivitas mengurus bayi sendiri setelahnya.
Apa tidak sakit? Yah tetep sakit sih. Tapi mungkin karena sudah terbiasa jadi rasa sakitnya tidak besar. Makanya saya speechless sekali usai melahirkan ini. Putri keempat yang lahir dengan mudah dan tidak merepotkan orang lain. Kami memberinya nama Saudah. Nama yang kami ambil dari salah satu istri Rosulullah, juga sama dengan nama dari nenek saya. Mereka orang yang hebat. Maka harapan besar kami, putri kecil ini pun akan tumbuh menjadi seperti mereka berdua.
Selain kelahiran yang mudah, hal yang membuat saya amat bersyukur lainnya adalah penerimaan dan kasih sayang dari kakak kecilnya yang belum genap dua tahun. Nafisah, sempat saya khawatir dengannya karena ia masih amat kecil dan harus menjadi seorang kakak. Tapi sungguh ini adalah pertolongan dari Allah SWT, gadis kecil itu melihat adik bayinya dengan gembira. Bahkan ia kerap kali menjaga, menciumnya dengan kasih sayang. Seringkali ia ikut menangis jika bayi kecil itu menangis karena lapar. Rasanya melihat mereka adalah sebuah keajaiban.
Anak-anak itu tumbuh dengan baik meskipun memiliki ibu seperti saya. Khodijah dan Mariah menjadi semakin dewasa meski usianya masih dini. Nafisah si kecil yang penyayang walaupun kasih sayang ibunya mesti terbagi. Mereka semua ni'mat dari Tuhan. Mereka tumbuh dengan segala kebaikan.