Sunday, September 17, 2017

Perkembangan Golden Age

Berikut perkembangan yang terjadi pada golden age

1. Perkembangan emosi
Masa anak adalah masa kritis perkembangan emosi. Kematangan emosi akan berpengaruh pada perkembangan pribadi. Ibu harus menyeimbangkan antara emosi yang menyenangkan dan emosi yg tidak menyenangkan.

2. Perkembangan sosial
Memperkenalkan lingkungan sosial ke anak mulai dari keluarga dan masyarakat.

3. Perkembangan moral
Menanamkan moral agama pada anak seperti taqwa. Mengajarkan agar paham norma/tingkah laku yang baik dan jelek.

4. Perkembangan intelegensi
Menstimulasi melalui berbagai kegiatan yang dapat merangsang perkembangan kecerdasannya. Salah satu contoh, membacakan buku.

Anak bukanlah miniatur orang dewasa sehingga perbedaan kecepatan pertumbuhan bagian-bagian tubuh harus dihadapi dengan perlakuan khusus.

Secara garis besar tahap perkembangan anak dalam dua tahun pertama adalah masa bayi sedangkan dari usia 3-5 tahun merupakan masa pra-sekolah. Dalam tahap-tahap perkembangan itu, orang tua seharusnya melakukan stimulasi dini dan memantau perkembangan anak berdasarkan milestone child development yang menyangkut berbagai aspek yang disebutkan.
Tidak lupa asah, asih, asuhnya.

Asah yaitu kebutuhan stimulasi mental yang merupakan cikal bakal proses belajar pendidikan dan pelatihan.

Asih yaitu kebutuhan emosi dan kasih sayang seperti memberi ikatan yang erat serasi selaraa antara ibu dan anak.

Asuh yaitu kebutuhan fisik seperti makanan, kebutuhan dasar, papan, sandang, higienis, rekreasi yang terjaga.
[13/9 09.17] ‪+62 813-2046-8643‬: Dalam ilmu psikologi, tidak ada hal yang secara spesifik menjelaskan tentang golden age, karena setiap tahapan umur anak, unik dan penting. Perkembangan seorang anak/individu itu sendiri dimulai dari sejak kandungan hingga anak beranjak dewasa dan lansia. Jika mengalami hambatan/permasalahan (di usia mana pun), maka kemungkinan akan memunculkan permasalahan perkembangan selanjutnya.

Peran orang tua dalam memanfaatkan fase emas ini agar tidak terlewati, berikut tipsnya:

1. Memperhatikan anak pada usia 0-1 tahun.
 Pada tahap ini bayi di anjurkan untuk mendapatkan asupan gizi terbaik dan tentunya dianjurkan pemberian ASI. Pada fase ini pula orang tua dapat mempersiapkan pembelajaran bagi anak pada tahap selanjutnya

2. Memberikan stimulasi yang tepat sesuai kebutuhan dan tahap usianya.
Misalnya pada masa ini dikenalkan pada indra pendengaran dengan cara bercerita, indra penglihatan dengan cara bermain , dikenalkan dengan objek yang akan merangsang motorik halus dan kasar sang anak.

3. Tingkat perkembangan anak berbeda-beda maka orang tua tidak perlu memaksakan jika anak tidak mampu.
Jangan memaksakan anak untuk melalukan hal yang membuat anak tersebut stress. Orang tua perlu bijak dan sabar dalam mengamati perkembangan anak serta selalu berikan pujian pada anak di setiap perkembangannya.

4. Jangan mengekang anak
Bebaskan anak untuk memilih bakat dan minat yang dia mau asalkan tetap aman dan dalam pengawasan orang tua. Berikanlah pengalaman yang bermanfaat bagi anak, memberikan pendidikan, stimulasi, dengan maksimal dan mengenalkan berbagai aktivitas yang diminati oleh anak.

(WAG optimasi usia emas si kecil 13Se)
Read more

Apa itu Pertumbuhan? Apa itu Perkembangan?

Pertumbuhan adalah perubahan yang bersifat kuantitatif, dapat diukur, dan terjadi secara fisik. Pertumbuhan si Kecil dapat dipantau melalui pengukuran tinggi badan, berat badan, lingkar kepala, dan ukuran lainnya sesuai usia dengan standarisasi alat ukur tertentu.

Sedangkan perkembangan adalah pertambahan kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks, misalnya si Kecil dapat berjalan atau berbicara. Perkembangan dapat diamati dari cara ia bermain, belajar, berbicara, dan bersikap.

Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh faktor-faktor internal dan eksternal.

Faktor internal meliputi jenis kelamin, perbedaan ras, usia, genetik, dan kromosom.

Sedangkan faktor eksternal meliputi keadaan lingkungan sosial, ekonomi, nutrisi, dan stimulasi psikologis.                      

Stimulasi jaringan otak sangat penting selama periode emas si Kecil. Stimulasi yang kurang dapat mempengaruhi perkembangan kecerdasan otak, penyimpangan tumbuh kembang, bahkan gangguan perkembangan yang menetap.

Berikut detail tahapan stimulasi sesuai usia si Kecil :

o Usia 0 - 4 Bulan
Sering memeluk dan menimang dengan penuh kasih sayang. Gantung benda berwarna cerah yang bergerak dan bisa dilihat oleh si Kecil. Ajak si Kecil tersenyum, bicara, dan mendengarkan musik.

o Usia 4-6 Bulan
Sering tengkurapkan si Kecil. Gerakkan benda ke kiri dan kanan, di depan matanya. Perdengarkan berbagai bunyi-bunyian. Beri mainan benda yang besar dan berwarna.

o Usia 6-12 Bulan
Ajari si Kecil untuk duduk, ajak main ci-luk-ba, ajari memegang dan makan biskuit, ajari memegang benda kecil dengan 2 jari, aari berdiri dan berjalan dengan berpegangan, ajak bicara sesering mungkin, latih mengucapkan ma.. ma.. pa.. pa, beri mainan yang aman dipukul-pukul.

o Usia 1 - 2 Tahun
Ajari berjalan di undakan/tangga, ajak membersihkan meja dan menyapu, ajak membereskan mainan, ajari mencoret-coret di kertas, ajari menyebut bagian tubuhnya, bacakan cerita anak, ajak bernyanyi, ajak bermain.

o Usia 2 - 3 Tahun
Ajari berpakaian sendiri, ajak melihat buku bergambar, bacakan cerita anak, ajari makan di piringnya sendiri, ajari cuci tangan, ajari buang air besar dan kecil di tempatnya

o Usia 3 - 5 Tahun
Minta si Kecil menceritakan apa yang ia lakukan, dengarkan ia ketika bicara, jika ia gagap, ajari bicara pelan-pelan, awasi si Kecil ketika mencoba hal-hal baru.
Read more

Golden Age

Golden Age: 5 Tahun Pertama yang Menakjubkan

Buah hati merupakan kado terindah yang Tuhan berikan kepada orang tua sebagai amanah yang harus dijaga.
Orang tua tentunya memiliki harapan agar kelak sang buah hati dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, maka dari itu orang tua harus memperhatikan tumbuh kembang anak dari sejak dalam kandungan hingga lahir.

Orang tua jangan merasa puas dengan pertumbuhan fisik saja karena selain pertumbuhan berat dan tinggi badan, orang tua juga harus memperhatikan perkembangan motorik halus dan motorik kasar, kognitif, berbicara, dan perilaku sosial.

Dalam perkembangan anak kita kenal sebagai Golden Age Period.

Golden Age Periode 

Apa itu Golden Age Period?

Istilah ini merupakan fase emas atau fase penting dalam perkembangan anak.
Masa tahun-tahun pertama kehidupan disebut Golden Age atau masa awal perkembangan anak. Ada beberapa pendapat yg berbeda dalam menyebutkan masa golden age, tetapi penulis mengambil dari pendapat mayoritas ahli, yaitu 5 tahun pertama kehidupan (usia 0-5 tahun).

Dua tahun pertama melihat bagaimana berat dan tingginya, karena berat dan tinggi pada anak terutama usia sedang tumbuh merefleksikan nutrisi. Namun tidak banyak masyarakat yang peduli, salah satunya dengan masalah balita pendek atau berat badan berlebih. Oleh karena itu WHO menganjurkan kejar golden period 2 tahun pertama (golden period pertumbuhan), karena ketika seorang anak memiliki masalah pertumbuhan dan terdeteksi setelah critical period (2 tahun untuk pertumbuhan) maka akan lebih sulit untuk melakukan catch up.

Pada Usia 3-5 tahun, kurang lebih 80% perkembangan otak manusia berada dalam periode ini. Pada masa ini, kemampuan otak untuk menyerap informasi sangat tinggi. Anak bisa mempelajari berbagai macam keterampilan, membentuk kebiasaan-kebiasaan yang akan berpengaruh pada masa-masa kehidupan selanjutnya, juga memperoleh konsep-konsep dasar untuk memahami diri dan lingkungan sekitar.

Dari sudut pandang ilmu kedokteran menyatakan bahwa kecerdasan bisa disiapkan, faktor utamanya adalah nutrisi dan stimulasi.

Golden age period merupakan periode yang sangat sensitif terhadap perubahan yang positif maupun negatif, semua bergantung pada terpenuhinya kebutuhan untuk tumbuh kembang otak atau tidak.

Pada proses stimulasi, positif artinya apabila kebutuhan untuk tumbuh kembang otak terpenuhi maka akan terbentuk jaras-jaras yang optimal. Jaras merupakan sambungan antar sel-sel saraf yang satu dengan yang lainnya, dan merupakan salah satu penentu kualitas kecerdasan anak.
Semakin optimal jaras yang terbentuk, maka akan semakin optimal kualitas kecerdasan seorang anak.

Untuk paparan negatif seperti bentakan, ternyata tidak berpengaruh pada jaringan saraf anak (secara medis), apalagi sampai terputusnya jaringan saraf pada masa tumbuh kembang anak.  Namun, tentu ini bukan alasan untuk kita bisa membentak anak ya Ayah Bunda 😘

Segala bentuk informasi yang diterimanya pada usia ini akan mempunyai dampak di kemudian hari. Perkembangan Intelligence Quotientnya (IQ) mencapai 50%, sehingga orang tua memiliki peran besar dalam mendidik dan mengembangkan potensi serta kecerdasan si Kecil.
Sejak lahir, orang tua dapat mengoptimalkan perkembangan dengan memberikan ASI ekslusif. Selain untuk kebutuhan pertumbuhan fisik bayi, saat pemberian ASI, Ibu juga memberikan pemenuhan kebutuhan psikis seperti rasa aman, nyaman, dan memunculkan trust pada bayi.
Memenuhi kebutuhan nutrisi yang tepat juga membuat masa emas anak semakin optimal.

Menurut para ahli, ASI eksklusif selama enam bulan pertama masa hidupnya merupakan nutrisi terbaik bagi anak, karena ASI mengandung gizi yang sangat lengkap bagi pertumbuhan anak.

Setelah melewati fase pemberian ASI, yaitu di atas dua tahun, orang tua harus menjaga agar nutrisi anak terpenuhi. Caranya adalah dengan memberikan zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral dalam komposisi yang seimbang.

 Untuk faktor nutrisi, zat besi merupakan salah satu contoh zat yang memiliki pengaruh penting dalam tumbuh kembang anak pada masa golden age dan juga berpengaruh pada pembentukan kognitif masa depan anak.
Perkembangan selanjutnya hingga anak berusia 2 tahun, pengoptimalan juga dapat menggunakan stimulasi yang bersifat sensoris-motorik yaitu melibatkan indera seperti penglihatan, pendengaran, sentuhan, dan kegiatan-kegiatan yang melibatkan motorik seperti berlari, memanjat, dan lain-lain.

(WAG Optimasi Usia Emas Si Kecil, 13 Sept 2017)

Read more