Thursday, May 31, 2018

Memaafkan

Saat melihat wajah mu cemberut dan kecewa, hatiku ikut terluka. Senyum mu tiba-tiba bersembunyi. Bola mata mu berkaca-kaca. Kau pasti sudah hafal bahwa ibu mu tak mempan dengan rengekan, sehingga permintaan mu terhenti dengan mengambek.
Tak semua permintaan mu harus dituruti nak. Kata ku dalam hati menguatkan diri.

Mariyah diam beberapa saat. Setelah amarah nya mereda, ia kembali menggelayuti kaki ku.

"Maaf ya Mariyah." Pinta ku.

"Maaf kenapa ummi?"

"Tadi kak Mariyah marah sama ummi."

"Oh gak papa..gak papa.." jawab nya lagi tanpa beban.

Hati Mariyah itu lembut sekali. Ia mudah sedih tapi mudah lagi memaafkan.

#day5
#gamelevel7
#semuaanakadalahbintang
#institutibuprofesional
#kelasbundasayang
Read more

Tuesday, May 29, 2018

Mendidik Anak Itu Ikhtiyar

Beberapa bulan ini saya melakukan hal yang terus saya sesali. Awalnya saya tidak sadar kesalahan apa yang saya buat. Hal pertama yang membuat saya kaget adalah saat berusaha mengajak Mariyah bicara, dan ia malah lari ke rumah temannya. Itu bukan pemandangan yang asing. Saya sering melihat teman nya yang berusia 6 tahun melakukan itu saat ibu nya meneriaki untuk pulang atau mandi. Ia mulai meniru tanpa saya sadar.

Juga saat ia diam-diam jajan dipinggir jalan dengan teman-teman nya. Entah bagaimana mengajak ia bicara karena ia seringkali lari kalau ditanya. Belum lagi Mariyah terus merengek meminta ponsel karena teman sepermainan nya selalu membawa smartphone ke rumah kami.

Saya sempat kebingungan dan berakhir dengan menangis. Kegagalan saya membangun komunikasi hampir membuat saya ragu, apa pilihan untuk homeschooling itu tepat? Tapi beruntung suami masih menguatkan.

"Mendidik anak itu ikhtiar, hasilnya serahkan pada Yang Maha Kuasa." Katanya berusaha menenangkan.
Saya malah tambah mewek mendengar ia bicara begitu. Masalahnya apa ikhtiar saya sudah maksimal sehingga bisa pasrah begitu saja?
Saat menyampaikan permasalahan ini pada teman-teman pun tak ada solusi pasti. Meskipun begitu mereka tetap menjadi tempat saya belajar untuk tidak menyerah dalam membersamai anak.

Saya mulai mengeluh pada ibu, dan beliau sebaik-baiknya penasihat.
"Didoakan, dibacakan Fatihah, sholawat, minta sama Maha Melindungi." Tutur nya. Rasanya jadi malu sendiri. Pasalnya saya terlalu sombong, sudah merasa belajar parenting, sehingga lalai meminta pada Pencipta.
Dititik itu saya memasrahkan hati. Bantu ikhtiar ini ya Rabb, batin saya.

Beberapa hari kemudian kakak perempuan saya ke rumah dengan anak laki-lakinya. Mereka begitu akrab bermain seperti sama-sama anak kecil. Hal itu menarik untuk saya tanyakan, bagaimana ia begitu dekat dengan putranya. Ia bilang bahwa mereka sering main bersama, bahkan kakak pun bermain dengan teman-teman putra nya. Sehingga ia juga dekat dengan mereka.
Plak.
Rasanya seperti ditampar. Beberapa bulan ini saya memang sok sibuk dengan usaha baru. Dan  membiarkan mereka main sendiri. Bahkan saat Mariyah Khadijah mengajak main, saya minta mereka main dengan teman-teman saja.
Memang sejatinya ibu nya ini yang salah. Terputusnya komunikasi karena mereka merasa diabaikan.

Akhirnya saya mulai dengan meminta maaf saat mereka hendak tidur. Kemudian mengajak mereka jalan-jalan, bermain bersama. Awalnya masih sulit. Tapi lambat laun Mariyah kembali bercerita dan bertanya ini itu. Dan mendengarkan alasan kenapa mereka tidak boleh jajan, atau bermain gadget.

Sejak itu saya sadar, bermain bersama dengan anak-anak bukan hanya tentang menumbuhkan kecerdasan nya tapi sebagai ungkapan bahwa saya sangat mencintai dan ingin dekat dengan mereka.


Teruntuk yang tercinta, Mariyah dan Khadijah. Saat kalian nanti membaca ini,  Maafkan ibu yang tidak sempurna dan belum dewasa.
Read more

Olahraga Untuk Semangat

Bulan puasa ini, saya jadi punya kesempatan bersepeda dengan anak-anak di pagi hari. Biasanya saya bangun tepat saat subuh tapi karena puasa jadi bisa lebih awal. Juga bisa mengerjakan hal-hal di rumah lebih pagi. Jadi saya usahakan olahraga dengan mereka.

Semua kegiatan selalu membuat mereka gembira. Sok sibuknya saya lah yang kerap membuat mereka kehilangan kegembiraan itu. Jadi untuk bulan ini saya usahakan menemani mereka jalan-jalan dan olahraga agar mereka tak bosan di rumah sehingga mereka terus semangat disampingnya saya.


#day4
#gamelevel7
#semuaanakadalahbintang
#institutibuprofesional
#kelasbundasayang
Read more

Saling Mengasihi

Anak-anak memiliki hati yang suci. Segala sifat baik mereka miliki. Salah satunya adalah senang berbagi. Itu yang sering saya lihat saat membersamai Khadijah dan Mariyah.

Saat si kakak memiliki sedikit makanan, ia akan mencari adik nya untuk berbagi. Begitu pun dengan Khadijah. Ia akan segera berlari memanggil kakak nya saat ia memiliki sesuatu. Dan kerap kali mereka akan saling menyuapi satu sama lain.

Perasaan saling mengasihi mereka membuat saya terharu sepanjang waktu. Sungguh hati mereka begitu indah. Meskipun teejate pertengkaran kecil, tapi mereka selalu memaafkan.



#day3
#gamelevel7
#semuaanakadalahbintang
#institutibuprofesional
#kelasbundasayang
Read more

Saturday, May 26, 2018

Membungkus Paket Buku

Saat abinya anak-anak bungkus paket, Khadijah lah yang paling senang membantu. Kadang bantu nempel isolatip , kadang bantu gunting kertas untuk alamat. Sudah macam asisten pribadi nya si bapak saja.
Kalau Mariyah hanya senang memperhatikan. Bermain-main sendiri, kadang lebih suka tanya-tanya isi, atau berhitung berapa buku yang hendak dibungkus.





#day2
#gamelevel7
#semuaanakadalahbintang
#institutibuprofesional
#kelasbundasayang
Read more

Monday, May 21, 2018

Masak cilok

Selama beberapa hari ini Mariyah tidak mau mendengar nasihat. Banyak hal yang ia lakukan tidak sesuai dengan aturan keluarga. Setelah beberapa waktu berkonsultasi dengan teman-teman, saya menemukan kesimpulan bahwa kami butuh main bersama untuk mempererat bonding.

Memang sebulan ini saya sibuk dengan diri sendiri. Dan Mariyah sudah memiliki teman main disekitar. Sehingga saya acuh tak acuh untuk bermain bersama.

Untuk memulai kegiatan bersama lagi saya mengajak ia membuat cemilan cilok goreng dengan kecap. Sambil mengingatkan ia bahwa saat bulan puasa Mariyah dan Khadijah tidak boleh makan di luar rumah untuk menghormati orang yang berpuasa.

Memasak memang sesuatu yang mereka berdua gemari. Dari mencampur bahan, membentuk adonan lalu memasak nya ke dalam panci. Satu persatu runut dilakukan. Dan lahap dimakan saat sudah matang.


 


#day1
#gamelevel7
#semuaanakadalahbintang
#institutibuprofesional
#kelasbundasayang

Read more